Sebelum Valkyrie WEC, Ini Dia Sejarah Aston Martin Di Balap Sportscar

07/10/2023

Event - Promosi

5 menit

Share this post:
Sebelum Valkyrie WEC, Ini Dia Sejarah Aston Martin Di Balap Sportscar
Aston Martin bukanlah nama baru di balap sportscar, khususnya Le Mans karena telah tampil sejak 1928. Berikut kisah lengkapnya

Aston Martin Le Mans
Aston Martin sudah tampil di Le Mans sejak 95 tahun silam

Apakah Anda masih ingat adegan pembuka film Ford vs Ferrari? Adegan ketika Carrol Shelby diperankan Matt Damon nyaris terkena serangan jantung namun selamat dan berhasil memenangkan balap akbar Le Mans 24 Jam.

Adegan dalam film menggambarkan momen ketika Aston Martin berhasil merebut gelar Le Mans pertama mereka di tahun 1959 dengan duet pembalap Roy Salvadori dan Carol Shelby.  

Sayangnya, kemenangan tersebut menjadi gelar semata wayang Aston Martin di Le Mans hingga detik ini. Sesuatu yang diharapkan Aston Martin dapat berubah seiring pengumuman partisipasi mereka di FIA WEC dan Le Mans musim 2025 mendatang. 

Le Mans jelas bukan hal asing bagi Aston Martin. 18 tahun sejak perusahaan didirikan, merek asal Inggris tersebut langsung turun mencicipi ganasnya trek Le Sarthe melalui model Aston Martin International di tahun 1928 sampai pecah Perang Dunia 2.

Pasca PD2, Aston kembali terjun di tahun 1949 dengan puncak prestasi memenangkan balap 1959 menggunakan mobil Aston Martin DBR1. Pasca DBR1, praktis tidak ada upaya serius dari Aston Martin di arena balap sportscar, khususnya Le Mans. Aksi serius baru terjadi dengan berdirinya Aston Martin Racing di tahun 2004.

Sejak itu, pabrikan berlogo sayap aktif di Le Mans, Le Mans Series dan FIA WEC sebagai tim pabrikan hingga tahun 2020. Seiring berubahnya fokus Aston Marton ke arena F1 demi mendukung partisipasi anak petinggi mereka yakni Lance Stroll. 

Rilis resmi Aston Martin menyebut sebanyak 240 pembalap telah membalap bersama Aston Martin sepanjang 95 tahun terakhir dalam 27 kombinasi mesin dan sasis. Selain gelar umum 1959, Aston Martin mencatat tak kurang dari 19 gelar juara kategori. Berikut sejarah singkat namun padat model-model Aston Martin di ajang balap sportscar sejak Perang Dunia 2. 

>>> Aston Martin Hidupkan Kembali Program Le Mans

Kemenangan Satu-Satunya Di Le Mans

Regulasi balap sportscar baru yang tidak lagi mewajibkan mobil balap menggunakan basis versi jalan raya memberikan ruang bagi Aston Martin untuk membuat mesin benar-benar dari nol di tahun 1956.

Diberi nama Aston Martin DBR1, mobil memiliki desain evolusi dari DB3S meski  memiliki profil sedikit lebih rendah. Untuk mesin, DBR1 versi awal dibekali unit 2.500 cc 6 silinder, sementara versi 1957 dan selanjutnya hadir dengan mesin 3.000 cc, yaitu batas maksimum diizinkan penyelenggara balap.

Aston Martin Le Mans 1959 
Kemenangan satu-satunya Aston Martin di Le Mans terjadi di 1959

Sepanjang aksinya antara 1956 – 1959, tercatat Aston Martin DBR1 berhasil memenangkan 9 balap dari 19 ronde diikutinya. Dengan kemenangan perdana diraih pada balap di Spa tahun 1957. Dan selain Le Mans 24 Jam 1959, di tahun sama DBR1 juga berhasil memenangkan kejuaraan World Sportscar Championship.

Usai menang di Le Mans, pemilik perusahaan David Brown memutuskan untuk mencoba peruntungannya di arena F1. Kiprah DBR1  pun berakhir, meski tahun 1960 sejumlah tim privat masih menurunkannya di Le Mans. 

Kisah Aston Martin AMR1 Grup C

Pada era Grup C, adalah Aston Martin AMR1 menjadi andalan untuk menaklukkan Le Mans 24 Jam. Bodi dirancang oleh Boxstorm, sasis dibuat oleh Courtaulds dan mesin dikembangkan oleh Callaway. Untuk mesin, Callaway memilih unit 5.400 cc V8 bawaan Aston Martin Virage yang dimodif jadi 6.000 cc hingga menyemburkan 700 dk. 

Meski berasal dari merek sportscar ternama, AMR1 gagal untuk memberikan perlawanan sengit. Dari tujuh balap yang diikutinya, prestasi terbaik hanyalah finish posisi ke-4 di Brand Hatch Trophy.

Lebih memalukan lagi, rencana untuk tampil perdana di ronde Suzuka kejuaraan World Sportscar Championship gagal akibat mobil mengalami kecelakaan saat pengetesan. Mengakibatkan denda sebesar 250 ribu pound akibat gagal tampil. Pada akhir musim WSC 1989, Aston Martin duduk di P6 klasemen tim, hanya unggul atas Toyota. 

Aston Martin AMR1
Sempat mencicipi kategori Grup C tanpa hasil memuaskan di tahun 1989

Di Le Mans 1989, Aston menerjunkan dua unit AMR1. Senasib dengan aksi di WSC, mobil tampil tidak kompetitif dengan hanya mampu start P32 dan P40 dari 56 mobil. Satu unit gagal finish akibat gangguan listrik, sementara satunya berhasil finish P11.  Balapan sendiri dimenangkan oleh Sauber Mercedes C9. 

Terdapat dua faktor kenapa proyek Grup C ini tidak berlanjut. Pertama adalah perubahan regulasi mesin menjadi spek F1 3.500 cc mulai 1991 yang membuat rencana awal pengembangan mesin menjadi tidak masuk akal. Kedua adalah kondisi finansial perusahaan yang tidak terlalu baik. Akibatnya, model AMR2 dan AMR3 tengah disiapkan pun berhenti di tengah jalan. 

>>> Ternyata Teknik Menikung Balap Bisa Bikin Irit BBM Lho!

Proyek LMP1 2009 - 2011

Tak lama setelah AMR berdiri, Aston memutuskan untuk kembali ke kategori puncak balap ketahanan yakni kelas LMP1. Menggandeng konstruktor Lola sebagai partner sasis, Aston pun menurunkan model dinamai resmi Aston Martin DBR1-2, meski lebih dikenal dengan nama asli dari Lola yakni B09/60. Dibalur kelur Gulf Racing, Aston DBR1-2 memiliki penampilan khas dan lekat di hati pecinta balap ketahanan. 

Untuk mesin, DBR1-2 mengambil unit milik DBR9 GT1 sebagai basis, dengan air restrictor diperbesar hingga tenaga naik 50 dk. Dibandingkan prototipe LMP1 lain, mesin ini sedikit lebih berat karena berasal dari mobil jalan raya. Girboks asli Lola B09/60 pun diganti dengan Xtrac 6-speed berdimensi lebih ringkas. 

Aston Martin Le Mans 2009
Sempat merasakan manisnya juara Le Mans Series di tahun 2009

Tampil perdana di musim kompetisi 2009, Aston Martin DBR1-2 terjun penuh di seri Le Mans Series dan langsung berhasil meraih juara umum dengan mengalahkan Peugeot. DBR1-2 berhasil menang 2 dari 5 ronde Le Mans Series 2009.

Sayangnya, DBR1-2 harus mengakui ketangguhan LMP1 diesel dari Audi dan Peugeot di Le Mans 24 Jam, cukup puas finish P4. Secara keseluruhan, DBR1-2 berhasil mencatat 27 kemenangan sepanjang karirnya di arena balap ketahanan baik Le Mans Series maupun ALMS. 

DBR1-2 mengakhiri karirnya di arena balap pada 2011 seiring dengan regulasi baru LMP1. Aston sendiri sebetulnya telah menyiapkan pengganti dinamai Aston Martin AMR-One, meski tidak kompetitif.

Aston Martin AMR-One 2011
Proyek one hit wonder Aston Martin AMR-One di tahun 2011

Entah apa mendasari Aston Martin dengan menyiapkan LMP1 beratap terbuka ketika semua orang beralih ke kupe. Lebih parah adalah penggunaan mesin 2.000 cc turbo 6 silinder yang jelas kurang dari cukup untuk melawan Audi R18 dan Peugot 908. 

Sepanjang karirnya, AMR-One hanya terjun di dua nalap. Pertama adalah Castellet 6 jam dimana mobil tampil jauh dari kompetitif, bahkan mencatat waktu kualifikasi lebih pelan 5 detik.

Di Le Mans, mobil #009 hanya sanggup menempuh 2 lap, sementara #007 menghabiskan waktu 4 jam di pit sebelum akhirnya ditarik mundur. Aston akhirnya menyerah dan kembali ke DBR1-2 di seri Silverstone 1000 km.

Ketika secara resmi Aston mengumumkan penghentian program LMP1 dan fokus pada GT di 2012, pembalap pabrikan Darren Turner mengkritik keputusan terburu-buru Aston dalam menerjunkan AMR-One, ketika pada umumnya pabrikan butuh 1 tahun tes tertutup sebelum ke publik. 

Aksi Di Arena GT 

Aston Martin Racing terbilang menjadi peserta rutin kategori puncak GT sejak 2005. Pada era GT1, terjun mengandalkan DBR9 dan berhasil menjadi juara kelas di tahun ketiga keikutsertaan. Tidak hanya di Le Mans, Aston Martin DBR9 juga aktif di kelas GT1 kejuaraan FIA GT Championship sejak 2006 dan berhasil merebut gelar tim dan konstruktor di musim itu juga. 

Aston Martin GT1 
Juara kelas GT1 Le Mans 24 Jam tahun 2007

Antara 2008 – 2011 fokus dialihkan pada kategori LMP1 sebelum akhirnya kembali ke GT, kali ini kelas LMGTE Pro dengan mobil Aston Martin Vantage GTE. Bersama Vantage GTE, Aston Martin berhasil merebut dua gelar juara kelas di tahun 2014 dan 2017.

Aston Martin GTE 2023 
Aksi terakhir Aston Martin di kelas GTE sebelum kategori ini punah tahun depan

Tahun 2018, Vantage GTE digantikan oleh Aston Martin Vantage AMR dan berhasil merebut gelar juara LMGTE Pro dua tahun kemudian. Akhir musim 2020, Aston Martin Racing menarik keikutsertaan dari kelas GTE Pro seiring dengan aktivitas di F1. Hingga saat ini, Vantage GTE masih terus berlaga di kelas LMGTE Am sampai akhir musim 2023 ketika kelas GTE punah. 

Direktur & Publisher Cintamobil.com yang bergabung sejak 2018. Memiliki pengalaman 20 tahun di industri media otomotif dengan hobi mengoleksi mobil-mobilan balap. Sepanjang karirnya Adit akrab dengan test drive di sirkuit-sirkuit teranama seperti Fiorano, Fuji, Shanghai, hingga Sepang. 
 
back to top