Ikuti kami di berita google
Tak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia mulai mempertimbangkan mobil listrik sebagai kendaraan sehari-hari, apalagi mengingat harga bahan bakar minyak (BBM) kini semakin meningkat.
Namun kekhawatiran terhadap jangkauan dan infrastruktur pengisian daya masih menjadi penghalang bagi mayoritas konsumen untuk memberanikan diri dalam membeli mobil lisrik. Bagaimanapun juga, apa gunanya mobil bagi masyarakat Indonesia jika tidak bisa digunakan bermacet-macetan ke Puncak di akhir pekan dan mudik Lebaran?
Kami pun dipinjamkan Hyundai IONIQ oleh HMID
Untuk itu, kami pun berinisiatif untuk meminjam Hyundai IONIQ ke PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) untuk membuktikan bahwa mobil listrik kini sudah bisa digunakan untuk perjalanan jauh. Yes, kami akan mudik ke Semarang, Jawa Tengah menggunakan mobil ini.
>>> Review Hyundai Ioniq Electric 2020: Godaan Mobil Listrik Termurah di Indonesia
Selayang Pandang Hyundai IONIQ
Memang mobil yang kami pinjam bukanlah Hyundai IONIQ 5 yang baru saja diluncurkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 beberapa waktu lalu. Tapi, bukan berarti IONIQ bukan mobil listrik yang mumpuni.
IONIQ dibekali dengan permanent-magnet synchronous motor yang dikawinkan dengan baterai lithium-ion polymer berkapasitas 38,3 kW. Dengan kombinasi ersebut, mobil ini mampu menghasilkan tenaga 136 PS (134 HP) dan torsi maksimal 295 Nm.
Motor listrik Hyundai IONIQ
Ketika baterai terisi penuh, secara teori Anda bisa menempuh 373 kilometer hanya dalam sekali pengecasan. Kami akan membuktikan seberapa jauh jangkauan sesungguhnya dari mobil ini saat berkendara di Tol Trans Jawa selama mudik Lebaran 2022.
Metode pengisian daya baterai IONIQ ada tiga. Jika menggunakan portable charger dan mengandalkan listrik rumahan, dibutuhkan sekiranya 17 jam 30 menit untuk mengisi daya dari 0-100 persen. Tentu tidak ideal jika kami berniat untuk menggunakan mobil ini mudik.
>>> 5 Tips Mengatasi Stress Perjalanan Saat Mudik Lebaran
Tetapi jika menggunakan wall charger milik Hyundai dengan aliran 7,2 kW, waktu yang diperlukan terpangkas menjadi sekitar 6 jam. Sementara saat menggunakan fast charging dengan aliran 50kW DC maka pemilik hanya butuh waktu 50 menit saja.
Rute dan Rencana Mudik dengan Mobil Listrik
Anda tidak bisa memperlakukan mudik dengan mobil listrik seperti mudik dengan mobil konvensional. Tidak ada SPBU atau Pertamini (penjual BBM eceran) yang bisa menyelamatkan Anda ketika baterai mobil ini sudah di titik nadir. Artinya, kami harus membuat perencanaan yang matang.
Jarak antara Semarang dan Jakarta adalah 475 kilometer, artinya kami membutuhkan setidaknya 1 kali pengisian daya selama melakukan perjalanan. Kami akan bertolak dari Jakarta dengan baterai penuh dan melakukan pengisian daya pertama di Rest Area Km 207 A Ruas Palikanci.
Anda harus memperhitungkan lokasi SPKLU jika ingin mudik dengan mobil listrik
Jika sesuai rencana, kami akan sampai ke Semarang dengan sisa baterai yang cukup untuk berjalan-jalan keliling kota. Untungnya, masih ada Rest Area Km 379 A Ruas Batang-Semarang jika konsumsi baterai tak sesuai perkiraan.
Bagaimanapun juga, kami akan mudik dengan kondisi mobil terisi penuh oleh penumpang dan barang sehingga konsumsi energi mungkin tidak seefisien kondisi idealnya. Apalagi ditambah kondisi macet yang mungkin akan berpengaruh terhadap jangkauan yang akan kami dapatkan dari baterai 38,3 kWh milik IONIQ.
Apakah kami berhasil untuk bermacet-macetan ria di Tol Trans Jawa dengan mobil listrik dan sampai ke Semarang dengan tenang dan nyaman? Ikuti terus perjalanan kami di artikel selanjutnya. Anda juga bisa memantau update perjalanan kami melalui Instagram @cintamobilcom
