Sosialisasi Fitur ABS, Tekan Angka Kecelakaan Roda Dua

13/03/2024

Pengemudian

3 menit

Share this post:
Sosialisasi Fitur ABS, Tekan Angka Kecelakaan Roda Dua
Implementasi teknologi keselamatan, seperti sistem pengereman anti-lock braking system (ABS), diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan roda dua di Indonesia

Sepanjang 2023, setidaknya tercatat 66 ribu kasus kecelakaan di jalan raya dialami oleh pengendara roda dua - 61 persennya akibat faktor kelalaian manusia. Hal itu mendorong kolaborasi lintas sektor untuk berikan sosialisasi fitur Anti-lock Braking System alias ABS untuk menakan angka fatalitas kecelakaan roda dua. Kondisi ini memicu kekhawatiran bersama lantaran masyarakat Indonesia masih memilih sepeda motor sebagai alat mobilitas sehari-hari.

Fitur ABS Terbukti Dukung Tingkatkan Stabilitas Motor saat Rem Mendadak
Fitur ABS terbukti dukung tingkatkan stabilitas motor saat rem mendadak 

Situasi ini tentu menjadi tantangan berat dari upaya seluruh pemangku kepentingan dalam mengurangi kasus kecelakaan sepeda motor yang sampai dengan saat ini masih belum menunjukkan hasil yang maksimal. Menanggapi hal tersebut, Otomotif Group, bagian dari Grid Network Kompas Gramedia menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan melibatkan banyak Pihak.

Pihak-pihak tersebut adalah:

  • Kementerian Perhubungan yang diwakili Dirjen Perhubungan Darat dan Badan Kebijakan Transportasi
  • Kementerian Perindustrian
  • Korlantas Polri
  • Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)
  • Fakultas Teknik Universitas Indonesia
  • Ikatan Motor Indonesia (IMI)
  • Komunitas Bikers

>>> Simak harga mobil baru dengan promo terbaik hanya di sini

Standar Keselamatan “Safer Riding with Advance Braking Technology”.

Senior Lecturer at Department of Civil and Environmental Engineering Universitas Indonesia Tri Tjahjono  mengatakan kompetensi pengendara harus didukung standar keselamatan motor yang prima, apalagi isu utama kecelakaan karena kecepatan kendaraan yang tidak dikontrol dengan baik.

"Dari riset yang kami dapatkan, fitur pengereman menjadi poin penting dalam komponen kendaraan yang berdampak terhadap keselamatan berkendara. Oleh karena itu, penggunaan ABS menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi dampak kecelakaan," kata Tri dalam sesi paparan materi FGD.

Sebagai salah satu peserta dari perwakilan Ojek Online ikut berpartisipasi sosialisasi ABS ini
Sebagai salah satu peserta dari perwakilan Ojek Online ikut berpartisipasi sosialisasi ABS ini

Fitur ABS berperan untuk membantu risiko terjatuh dan jarak pengereman dapat dikurangi secara signifikan, deselerasi optimal tanpa roda terkunci, dan stabilitas pengendara yang lebih terjaga. Bahkan, sekitar seperempat dari semua kecelakaan yang relevan dengan pengereman dapat diatasi jika setiap sepeda motor dilengkapi ABS.

"Keuntungan dari Sepeda motor ABS dapat mengurangi hingga 27% kecelakaan. Sebanyak 2.120 jiwa dapat diselamatkan bila mengacu jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu-lintas di tahun 2022”," pungkasnya.

>>> Traction Control Adalah Sistem ABS? Ternyata Ini Perbedaan Keduanya

Edukasi Masif

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Soerjanto Tjahjono mendukung penerapan teknologi dalam keselamatan berkendara seperti fitur pengereman ABS dengan diikuti edukasi yang masif tentang informasi teknis dan tata cara pengereman yang sesuai demi memitigasi risiko kecelakaan di jalan raya.

"Saat ini penerapan ABS memang sifatnya masih sukarela namun teknologi ini sangat bermanfaat dan dapat membantu pengendara saat pengereman mendadak. Kami senantiasa mendorong kajian mendalam terkait ABS ini dan teknologi lainnya yang diterapkan pada sepeda motor dengan mempertimbangkan kondisi unik Indonesia," ungkap Soerjanto.

Semua kendaraan harus memenuhi fitur keselamatan berstandar internasional​​​​​​​
Semua kendaraan harus memenuhi fitur keselamatan berstandar internasional

Selanjutnya Kepala Pusat Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Badan Kebijakan Transportasi, Jumardi menyampaikan soal teknologi dalam kendaraan bermotor untuk didorong sebagai kebijakan publik perlu diikuti dengan unsur kebermanfaatan bagi semua pihak.

"Kecelakaan LLAJ di Indonesia mengakibatkan sekitar 50 persen korban meninggal merupakan pengguna jalan yang rentan dimana salah satunya adalah pengendara sepeda motor," ujar Jumardi.

Hal ini juga sejalan dengan amanah Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) untuk meningkatkan transportasi khususnya di jalan raya dengan pembenahan kebijakan. 

>>> Mampu Selamatkan Nyawa, Kenali Bagian-Bagian Sistem Rem ABS

Menggeluti dunia Jurnalistik sejak 2013, berbagai desk berita umum telah dilakoninya. Mulai dari kriminal dan metropolitan, seleb dan gaya, kesehatan dan lingkungan, ekonomi bisnis, serta kepemerintahan. Terakhir, yakni di 2020 mulai jatuh cinta dengan Otomotif. Kata siapa perempuan nggak
 
back to top