Ikuti kami di berita google
Baiklah, Nissan memang tidak menyebut secara eksplisit bahwa Hyper Force merupakan preview atau versi konsep dari supercar Nissan GT-R yang sudah berusia 16 tahun. Tetapi, tidak butuh gelar doktoral atau menjadi pakar otomotif untuk menebak bahwa Nissan secara implisit menyiratkan ini adalah penerus generasi R35. Lihat saja sepasang lampu bundar yang menjadi ciri GT-R sejak masih menjadi bagian dari keluarga Nissan Skyline R32. Atau bagaimana elemen pencahayaan di tengah gril bernuansa putih – merah dan sepintas membentuk logo GT-R.
Nissan Hyper Force Concept tampil di Japan Mobility Show 2023 (25/10)
Menilik wujud, bisa dipastikan bahwa realisasi Nissan Hyper Force untuk menjadi Nissan GT-R V36 atau apalah versi produksinya nanti masih sangat jauh. Enggak ada ceritanya bentuk tajam dan menyudut seperti ini akan dibawa menjadi versi produksi. Bahkan lebih mirip render komputer daripada mobil betulan, terlepas fakta bahwa unit dipajang di Japan Mobility Show 2023 sudah hadir lengkap dengan interior.
>>> Nissan GT-R50 Meraung di Lintasan Perbukitan Goodwood Festival of Speed
Desain Nissan Hyper Force
Nissan Hyper Force mewarisi elemen desain GT-R R35 kental pada sisi buritan. Meski kalau pandangan di zoom-out, terdapat siluet senada Nissan Vision Gran Turismo dibuat khusus untuk gim balap populer Gran Turismo tujuh tahun silam. Kita akan membahas soal Vision GT ini belakamgan. Jujur, saya agak kecewa dengan tampilan depan. Lihat saja desain lampu dengan pencahayaan melebar dari ujung ke ujung yang malah membuatnya mirip Honda Civic. Meski untungnya, tertolong gaya ala Bosozoku dan sedikit nuansa mobil balap Super Silhouette.
Futururistis, lengkap dengan pintu model gunting
Interior lebih mengawang-awang lagi. Suasana anjungan USS Enterprise dari film Star Trek saja kalah futuristis dengan kabin Nissan Hyper Force. Sudah hampir pasti desain seperti ini enggak akan dibawa pada versi produksi yang konon akan meluncur 5 tahun dari sekarang. Kabin lebih mirip ruangan gaming daripada kokpit supercar, karena Nissan menyediakan model augmented reality dan virtual reality yang katanya bisa meningkatkan unsur kesenangan dan menggabungkan “the best of both worlds”, virtual dan dunia nyata.
Sebagai penerus badge sakti GT-R, sudah jelas performa harus diperhatikan sekaligus relevan dengan tren elektrifikasi dan emisi nihil. Hyper Force dipersenjatai motor listrik berdaya 1.000 kW yang mendapatkan energinya dari baterai solid-state yang disebut-sebut sebagai “game changer” bagi mobil EV. Nissan menyediakan dua mode berkendara, yakni R untuk balap dan GT atau grand touring yang kalau digabungkan akan membentuk kata “GT-R”.
Ini kokpit sportscar, atau console gaming?
Kilas Balik GT-R, Dari Konsep Ke Realita
Sepertinya, Nissan Hyper Force akan mengulang sejarah seperti saat pengembangan generasi Nissan GT-R R35. Butuh 6 tahun bagi Nissan untuk mentransformasikan GT-R dari wujud konsep Skyline GT-R Concept di tahun 2001 menjadi versi produksi meluncur 2007. Bentuknya juga berubah banyak, dengan versi konsep lebih clean dan versi produksi tampak sangar dan garang.
Seperti ini wujud konsep Nissan GT-R R35 pada 2001 silam
Saat Nissan Vision Gran Turismo 2020 muncul di tahun 2016, muncul secercah harapan bahwa GT-R pada waktu itu sudah berusia 9 tahun akan segera berganti wujud, setidaknya di tahun 2020 seperti diisyaratkan oleh konsep. Waktu berlalu dan mimpi tersebut hanya mimpi karena hingga detik ini GT-R masih juga belum berubah wujud.
Nissan VIsion Gran Turismo seperti dalam game Gran Turismo
Jadi, apakah Nissan benar-benar akan merealisasikan Hyper Force menjadi GT-R R36? Ataukah ini hanya PHP untuk membuat hati pecinta mobil senang namun pada akhirnya kembali patah hati? Kita tunggu saja 2028 mendatang.
>>> Nissan GT-R (X) 2050, Mobil Konsep Nissan Bikinan Anak Magang
