Ikuti kami di berita google
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat ini memiliki dua produk yang berada di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV). Keduanya adalah Suzuki Ertiga dan Suzuki APV. Jika Ertiga sudah beberapa kali mendapat penyegaran, bahkan yang terbaru muncul Suzuki XL7 yang berbasis juga dari Ertiga, lalu bagaimana dengan APV?
Sejak diperkenalkan pada 2004 silam, terakhir SIS sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki di Indonesia terakhir memperbaharui desain APV pada 2016. Lalu mengapa Suzuki seakan membiarkan APV melenggang tanpa ada inovasi terbaru?
Beda Segmen Konsumen
APV lebih masuk ke segmen minivan sementara Ertiga di Low MPV
Donny Ismi Saputra, 4W Marketing Director SIS mengaku kalau Suzuki APV memang sudah cukup lama tidak mendapat perubahan. Namun APV tidak tidak bisa disamakan dengan Ertiga, karena segmennya pun tidak serupa.
"Kalau APV itu masuk dalam kendaraan yang mementingkan fungsional. Sehingga APV masuk dalam segmen minibus atau minivan. Makanya mobil ini menyediakan juga varian blind van dan passenger car," kata Donny seperti dikutip dari Kompas.com
Sementara itu Ertiga, ucap dia, dirancang sebagai kendaraan penumpang murni dan masuk dalam segmen Low MPV. "Jadi kalau APV untuk orang yang butuh fungsionalitas tapi juga dipakai sehari-hari, sedangkan Ertiga untuk kendaraan penumpang agar bisa nyaman," jelasnya.
>>> Pelajaran Dari Kecelakaan APV di Tol Jagorawi, Jangan Pernah Sepelekan Sabuk Keselamatan
Konsumen Beralih ke Low MPV
Konsumen APV beralih ke Ertiga
>>> Profil Suzuki APV Luxury 2014, Perlawanan Terakhir APV
Karena diposisikan sebagai kendaraan yang berbeda tujuan segmen konsumennya, maka antara Ertiga dan APV masih sama-sama dijual oleh SIS. Selain itu APV juga masih menjadi kendaraan yang diekspor oleh SIS ke beberapa negara di Asia dan Amerika Latin.
Sebagai catatan, wholesales Suzuki APV pada Januari 2020 mencapai 334 unit, sementara Ertiga diperiode yang sama menyentuh angka 2.853 unit. Kondisi ini menurut Donny adalah wajar, mengingat tren daya tarik konsumen sudah beralih dari minivan menjadi low MPV.
