Suzuki Ertiga dan XL7 Hybrid Bakal Diproduksi di Indonesia

15/03/2021

Pasar mobil

4 menit

Share this post:
Suzuki Ertiga dan XL7 Hybrid Bakal Diproduksi di Indonesia
Suzuki Ertiga dan XL7 hybrid bakal dikembangkan dan diproduksi di Indonesia. Hal itu diungkap oleh Menteri Perindustrian usai bertemu dengan Suzuki di Jepang.

Selain Honda dan juga Mitsubishi, Suzuki juga akan menambahkan investasinya di Indonesia. Hal itu terungkap usai Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan perwakilan Suzuki di Jepang. 

Dikatakan Agus, Suzuki akan menambah investasi senilai Rp 1,2 triliun berkaitan dengan elektrifikasi kendaraan. Kendaraan elektrifikasi yang dipilih Suzuki adalah hybrid. Adapun model Suzuki yang bakal dikembangkan untuk menggunakan mesin hybrid adalah Ertiga dan XL7. 

>>> Meksiko Jadi Negara Penggemar Suzuki Ertiga Buatan Cikarang

Suzuki Ertiga dan XL7 Hybrid Bakal Dikembangkan Dalam Negeri

Foto Suzuki XL7 diluncurkan di Gorontalo

XL7 juga bakal dibekali teknologi hybrid yang pengembannya dilakukan di Indonesia

Hybrid memang masuk kategori mobil elektrifikasi di samping Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV) dan juga Battery Electric Vehicle (BEV). 

"Suzuki sampe tahun 2024 itu akan menambah investasinya sebesar Rp 1,2 triliun dan ini akan menjadi basis bagi pengembangan Ertiga dan juga XL7. Nah ini Ertiga dan XL7 akan mild hybrid akan dikembangkan jadi tujuan ekspor di Asia dan pasar latin Amerika," kata Agus dalam konferensi pers saat lawatannya ke Tokyo belum lama ini. 

Penambahan investasi tersebut kata Agus disampaikan usai pihaknya memberikan penjelasan terkait Peraturan Pemerintah No.73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Menperin

Menperin Agus saat melakukan lawatan ke Jepang

Dalam aturan itu disebutkan bahwa mobil hybrid akan mendapat PPnBM yang lebih rendah dari mobil bermesin konvensional. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI Jepang, Heri Akhmadi menambahkan bahwa teknologi yang dimiliki Suzuki sudah mampu menghemat bahan bakar meskipun mesinnya hybrid bukan listrik murni.  

>>> Komparasi Suzuki Ertiga vs Suzuki XL7: Perang Saudara Satu Platform

Menyesuaikan Pasar

Alasan lain Suzuki enggan mengembangkan kendaraan elektrifikasi jenis lain adalah soal perihal konsumennya di Tanah Air. Ini sebenarnya bukan kali pertama Suzuki mengembangkan mobil hybrid. Sebelumnya, ada juga Ertiga Diesel mild hybrid yang dijual di Indonesia sejak tahun 2017. Sayang, Suzuki Ertiga Diesel Hybrid tak dilanjutkan penjualannya pada medio 2020. 

Test drive Suzuki Ertiga Diesel Hybrid tampak dari depan

Ertiga Diesel Hybrid

"Suzuki itu punya teknologi ISG (Intergrated Starter Generator) sudah mampu penghematan bahan bakar 15% dan mengurangi emisi 20%," ungkap Heri. 

"Segmen Suzuki bukan yangg tinggi tapi yang rendah, bukan mobil mahal sekali jadi itulah yang dianggap memadai untuk Indonesia. Jadi tetap komitmennya mempertimbangkan pasarnya dia dan teknologi yg dipubya itulah yang dilakukan," sambung Heri. 

Dalam pertemuan dengan para prinsipal di Jepang, Agus juga  menyampaikan kemudahan dan fasilitas untuk meningkatkan ekspor produk kendaraan bermotor, dari Indonesia. Salah satunya adalah pengembangan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang telah diluncurkan awal (soft launching) oleh Presiden RI pada Desember 2020 lalu. 

“Pelabuhan Patimban didedikasikan menjadi hub besar dalam produksi kendaraan bermotor di Indonesia maupun ekspor produk otomotif ke pasar global,” terang Agus.

Agus mengatakan, pelaku industri otomotif dapat memanfaatkan Pelabuhan Patimban sebagai mitra strategis dalam aktivitas bongkar muat barang untuk ekspor-impor sehingga bisa menjadi salah satu pusat perdagangan internasional.

>>> Pilihan MPV Irit: Harga Suzuki Ertiga Diesel Bekas yang Terjangkau

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top