Uber Tawarkan Layanan Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19

21/07/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Uber Tawarkan Layanan Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19
Uber perusahaan jaringan transportasi asal California dikabarkan sedang dalam proses promosi layanan akses data gratis kepada Lembaga Kesehatan AS.

Uber Technologies Inc diam-diam meluncurkan layanan gratis untuk memberikan akses data cepat ke petugas kesehatan masyarakat di AS. Akses data ini menginformasikan tentang pengemudi dan pengendara yang diduga telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19.

>>> Elvis Presley 'Hidup' Lagi, Jadi Bintang Iklan Fiat Strada di Brazil

Gambar menunjukan Wajah dan kaca

Akses data ditawarkan kepada Lembaga Kesehatan AS

Upaya Memutus Penyebaran Covid-19

Kalangan internal Uber mengatakan bahwa saat ini layanan ini sedang dipromosikan kepada pejabat pemerintah di semua negara bagian di AS. Akses data yang diberikan ini memungkinkan lembaga kesehatan memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

"Sekarang layanan ini sedang dipromosikan kepada pejabat kesehatan pemerintah di semua negara bagian di mana kami beroperasi. Layanan ini memberikan data kepada departemen kesehatan tentang siapa yang menggunakan layanan Uber dan kapan dan memungkinkan lembaga kesehatan untuk mendesak pengguna yang terkena Covid-19 untuk melakukan karantina." kata seorang pejabat perusahaan kepada Reuters dikutip Cintamobil.com, Selasa (21/7/2020).

"Informasi tentang seorang individu dapat diakses dalam beberapa jam." kata Uber, seraya menambahkan bahwa virus Covid-19 merupakan keadaan darurat yang melibatkan bahaya kematian atau cedera fisik yang serius.

>>> 7 Manfaat Membersihkan Interior Mobil

Gambar menunjukan Aplikasi uber

Apa yang dilakukan perusahaan jaringan transportasi ini dapatkan respon positif

Uber Dapatkan Pujian

Upaya yang dilakukan Uber ini dinilai sangat bagus dan dapat menyelamatkan banyak jiwa di AS. Saat ini di AS dikonfirmasi sebanyak 3,9 juta jiwa dinyatakan terinfeksi Covid-19, 1,13 juta orang meninggal dunia dan 143 ribu orang dinyatakan sembuh.

"Data ini bisa berpotensi menyelamatkan banyak jiwa di kota-kota di mana banyak orang menggunakan layanan tersebut." kata Mieka Smart, seorang profesor epidemiologi di Michigan State University.

Akses data untuk keperluan kesehatan yang dilakukan ini juga bukan yang pertama. Sebelumnya pada tahun 2019, Uber telah berikan akses data ke beberapa departemen kesehatan setelahnya banyaknya kasus campak terjadi di AS. Selain itu Uber sendiri juga telah bekerja sama dengan pejabat penegak hukum AS untuk keperluan keadaan darurat atau investigasi kriminal.

>>> Berita otomotif terbaru dan terlengkap hanya ada di Cintamobil.com

Rahmat menjadi jurnalis otomotif media daring sejak 2014 silam. Tercatat Rahmat bergabung dengan tim redaksi Cintamobil.com sejak 2019 hingga saat ini.  Lulusan jurusan Sastra Indonesia ini sejak awal kuliah memang bercita-cita menjadi seorang jurnalis. Sebelum berkiprah di media yan
 
back to top