Merek mobil asal Jepang Isuzu juga mencatat adanya penurunan penjualan sepanjang sembilan bulan tahun 2020 di Thailand. Diungkap Tri Petch Isuzu Sales, distributor lokal Isuzu di Thailand, tercatat penjualannya hanya mencapai 123.526 unit atau menurun 1,9 persen dibandingkan tahun lalu.
Penurunan ini tak lain dan tak bukan diakibatkan oleh perlambatan ekonomi global dan juga rendahnya daya beli masyarakat.
Pick-up Isuzu D-Max cukup diminati di Thailand
>>> Isuzu MU-X 2021 Meluncur, Gaya Baru Si Penantang Toyota Fortuner
Masyarakat Membuat Bisnis Sendiri dan Mempengaruhi Penjualan Pick-up Isuzu
Bos Isuzu Thailand Toshiaki Maekawa mengungkap tahun 2020 merupakan masa-masa sulit bagi industri otomotif lokal dan juga global. Baginya, Isuzu tak hanya menghadapi tantangan berat akibat penyebaran virus corona, namun juga ketatnya kompetisi di pasar otomotif khususnya roda empat.
"Lesunya ekonomi membuat penjualan mobil domestik turun hingga 30%," ujar Toshiaki saat peluncuran mobil terbaru Isuzu belum lama ini, dikutip Bangkok Post, Senin (11/2/2020).
Penjualan Isuzu cukup terbantu dengan adanya pick-up. Pada periode Januari hingga September, penjualan pick-up Isuzu naik 33,9 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 110.158 unit. Pencapaian ini juga sekaligus menjadikan Isuzu sebagai pemimpin di kelasnya.
Penjualan D-Max naik tipis meski ada pandemi
Di Thailand pun penjualan pick-up Isuzu cukup meningkat. Mobil jenis pick-up di Thailand tak hanya digunakan sebagai kendaraan niaga, melainkan juga aktivitas sehari-hari.
"Konsumen Thailand butuh pick-up untuk kegiatan baru mereka ataupun bisnisnya," kata Toshiaki.
Banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan membuat mereka berpikir untuk membuat bisnisnya sendiri. Kebanyakan mereka memulai bisnis di dunia e-commerce yang sekiranya membutuhkan pick-up sebagai alat angkut barang-barangnya.
"Kami cukup terkejut dengan adanya permintaan baru ini," ujarnya.
>>> Isuzu Dukung Normalisasi Angkutan Barang untuk Zero ODOL
Truk Malah Menurun
Beda halnya dengan pick-up, truk besar dan berukuran menengah dari Isuzu justru menurun 19,2 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 9.213 unit. Penurunan ini juga masih berkaitan dengan menurunnya penjualan domestik dan penurunan daya beli.
Di Negeri Gajah Putih itu, Isuzu menjadi penguasa pangsa pasar yakni sebesar 51,6 persen di segmen truk besar dan menengah. Toshiaki memprediksi bahwa penjualan mobil di Thailand hanya mencapai 757.000 unit bersamaan dengan pulihnya industri otomotif.
"Sejak Januari hingga September, penjualan mobil di Thailand telah mencapai 534.765 unit dan sepertinya target bisa dicapai pada kuartal terakhir ini," ungkapnya.
Thailand juga saat ini tengah menghadapi demo besar-besaran. Namun Toshiaki meyakini bahwa pemerintah setempat mampu mengatasinya dengan cepat dan tak mempengaruhi investasi di Thailand.
>>> Review Isuzu Traga Ekspor 2020: Pahlawan Devisa Negara Isuzu